Kamis, 05 Februari 2009

SEPULUH


Mencari Kesempurnaan Cinta dalam Ketidaksempurnaan Hidup

Kisah perjuangan hidup seorang ibu bernama Yanti (diperankan oleh Rachel Maryam) dalam mencari anaknya yang hilang, seorang ayah bernama Thomas (diperankan oleh Ari Wibowo) yang ingin menjalin kembali hubungan yang erat dengan putranya, serta seorang anak jalanan bernama Mongki bersama kawan-kawannya yang harus menghadapi kekerasan dan ketidakadilan kehidupan anak jalanan dan dunia hitam. Ketiganya akhirnya dipertemukan kembali setelah sekian tahun berpisah, meskipun itu terjadi ditengah perjuangan mereka menghadapi problema hidup masing-masing

Jenis Film :
Drama
Produser :
Johannes Tong
Produksi :
First Media Production
Homepage :
http://www.film-sepuluh.com/


Pemain :
Ari Wibowo
Rachel Maryam
August Melasz
Keke Harun
Yofana


Sutradara :
Henry Riady


Penulis :
Henry Riady
Doddy Soeriapoetra
Tak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta. Sebagai manusia kita selalu berjuang memberikan nilai sempurna untuk orang yang kita cintai. Itulah alasan mengapa film ini diberi judul Sepuluh.

Film garapan sutradara muda Henry Riady ini bercerita tentang seorang ibu bernama Yanti (Rachel Maryam) yang mencari anaknya yang hilang sepuluh tahun lalu.

Sepuluh tahun lalu, Yanti harus mendekam di penjara karena jebakan yang dipasang oleh suaminya, Aditya (Mario Tanzala) dengan meletakkan narkoba di rumahnya.

Jebakan ini dilakukan Aditya demi memuluskan jalan menjual anaknya yang bernama Maria kepada Dargo (August Melasz), preman yang berprofesi sebagai bandar narkoba. Dia juga penjual organ tubuh illegal, bos dari pengemis dan pengamen jalanan.

Yanti memang terlambat mengetahui suaminya adalah pecandu narkoba akut hingga rela menjual anaknya demi barang haram tersebut. Namun, Yanti tak menyesal meninggalkan cintanya kepada Thomas (Arie Wibowo) demi Aditya.

Usai keluar dari tahanan, Yanti mencoba membangun hidupnya. Yanti mulai bekerja sebagai tukang cuci. Hingga suatu hari, Yanti melihat Mongki (Yofana), pengamen jalanan yang sedang dipukuli temannya. Merasa iba, Yanti membawanya ke rumah dan mereka pun mulai saling mengenal dekat.

Semakin Yanti mengenal Mongki, dia makin sadar akan eksploitasi anak dan penjualan organ ilegal yang dilakukan Dargo. Mongki pun bercerita tentang kalung bertuliskan huruf 'M' yang dia pakai bukanlah miliknya, tapi milik Maria.

Mendengar nama Maria, Yanti langsung teringat anaknya. Dia mendatangi tempat Dargo untuk menanyakan anaknya yang bernama Maria. Kedatangan Yanti menemui Dargo membuat Mongki dimarahi. Mongki dipukuli dan ditendang. Saat bertahan dari pukulan sambil memeluk Mongki, Yanti melihat tanda lahir di punggung Mongki. Dia tercengang karena tanda serupa juga dimiliki anaknya.

Di sisi lain, Thomas sedang kebingungan mencari ginjal untuk anaknya yang menderita kelainan ginjal. Dia bertemu Dargo untuk membeli ginjal. Lalu Dargo memutuskan untuk memberikan ginjal Mongki kepada Thomas.

Saat di rumah sakit, Yanti yang sedang mencari Mongki malah bertemu dengan cinta pertamanya, Thomas. Thomas meminta Yanti menunggunya di rumah sakit.

Yanti kemudian tahu dari dokter bahwa Thomas mencari ginjal untuk transpalansi ginjal anaknya, David. Dari situ pula Yanti tahu bahwa ginjal Mongki-lah yang akan 'ditumbalkan' untuk anak Thomas. Namun rencana transpalansi itu terganggu dengan kelainan jantung yang dimiliki Mongki.

Film yang menghabiskan dana Rp12,7 miliar ini melibatkan banyak kru yang ahli di bidangnya. Sebut saja Didi Petet, Addie MS, Dewi Alibasah dan German Mintapradja.

Banyak fenomena sosial di sekitar kita diangkat film yang dirilis 5 Februari 2009, ini. Soal eksploitasi anak jalanan oleh oknum tertentu sudah sering kita dengar. Anda pasti juga pernah mendengar mengenai sindikat penjualan organ tubuh.

Film ini seolah ingin berbicara kepada kita bahwa lingkaran kemiskinan sangat sulit diakhiri. Kemiskinanlah yang membuat semua anak jalanan bergerombol mengemis di jalanan. Kalau sudah begitu, saatnya kita mulai peduli dengan masyarakat yang kurang mampu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar